Jeng dan Khudari Minta Masyarakat Internasional Secepatnya Selamatkan Gaza
Gaza: Direktur Operasi Perwakilan PBB Uurusan Pengungsi UNRWA di Gaza, Jhon Jeng dan Ketua Komisi Penanganan Blokade, Jamal Khudari meminta Sekjen PBB, Ban Ki Mon serta juru runding Uni Eropa, Benita Fiero dan seluruh pejabat di seluruh dunia mendesak Israel agar menghentikan penyiksaanya terhadap Gaza.
Jeng menegaskan hal tersebut dalam pertemuanya dengan Jamal Khudari di kantor UNRWA di Gaza Sabtu (15/11) bahwa tuntutanya bukan hanya pembukaan perlintasan untuk memasukan bahan makanan. Akan tetapi, pembukaan semua perlintasan untuk mengembalikan kehidupan yang normal sebagaimana terjadi dahulu sebelum terjadinya blockade.
Jeng menyebutkan, apa yang terjadi di Gaza saat ini, sangat berbahaya. Israel tidak pernah menghormati kesepakatan gencatan yang sudah berlangsung lima bulan ini. Buktinya mereka masih menutup semua perlintasan yang mengakibatkan menyusutnya bahan makanan. Sementara persediaan yang ada di UNRWA telah habis. Di samping setasiun listrik yang ada di Gaza berhenti total akibat tidak adanya pasokan minyak.
Jeng mengisyaratkan, Israel tidak pernah mengizinkan sejumlah lembaga bantuan social untuk melintasi Rafah sejak 12 hari yang lalu.
Jeng mempertanyakan, sebab hukuman Israel terhadap Jalur Gaza. Jika sebabnya karena pemilihan rakyat terhadap Hamas di parlemen, tetapi 50 % penduduk Gaza adalah anak-anak yang tidak ikut dalam pemilu. Kenapa mereka disiksa ??
Khudari mengungkapkan ajakanya untuk mengeluarkan perlintasan dari wilayah konflik. Ia mengisyaratkan perlintasan dibuat untuk mempermudah kehidupan bukan sebaliknya. Oleh karena itu aksi Israel tersebut harus segera dihentikan. Sementara itu, Komisi Rakyat untuk penanggulangan blockade akan terus melakukan peranya dalam rangka menghentikan penderitaan rakyat di Gaza. pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengaqn UNRWA untuk menyelamatkan Gaza dari bencana blockade. (Sumber: InfoPalestina)
Ini adalah kisah tentang para pejuang kemerdekaan bangsanya, mereka yang ingin hidup bebas di negara yang dihuninya selama ratusan tahun, bebas tanpa tekanan, tanpa penyiksaan, tanpa penangkapan, tanpa pemerkosaan, tanpa penindasan, tanpa pembunuhan, tanpa penggusuran. Mereka yang hanya ingin kehidupan yang mereka jalani seperti layaknya bangsa lain di dunia, sebagaimana orang lain di belahan bumi lain, yang hidup aman, sejahtera tanpa ada bom-bom yang berjatuhan, tanpa ada penyerangan-penyerangan yang mebabi buta, tanpa hujan peluru, tanpa ada keluarga mereka, teman mereka yang mati karena timah-timah panas, karena ledakan-ledakan bom. Mereka hanya ingin HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar